Pelatih Wasit Sektor Strategis, Waketum III KONI Aceh Muhammad Saleh: Justeru Nyaris Terabaikan

Pelatih Wasit Sektor Strategis, Waketum III KONI Aceh Muhammad Saleh: Justeru Nyaris Terabaikan

MODUSACEH.CO, Banda Aceh I Wakil Ketua Umum (Waketum) III, Bidang Litbang KONI Aceh Muhammad Saleh S.E,M.M menegaskan, dalam manajemen olahraga, wasit bukan sekadar penegak aturan di lapangan, tapi juga komponen kunci dari sistem kompetisi.
Itu sebab, tanpa wasit yang kompeten, kualitas pertandingan akan menurun, kredibilitas kompetisi terganggu. Bahkan minat penonton dan sponsor dapat merosot. 
Hanya saja, pada banyak cabang olahraga di tingkat provinsi, pelatihan dan pembinaan wasit kerap terpinggirkan dari agenda utama pengurus. Padahal, pelatihan wasit menjadi sektor atau elemen strategis.
Penilaian itu disampaikan Shaleh, begitu wartawan ini disapa, pada pembukaan Pelatihan Dasar Wasit Soft Tenis di Gedung KONI Aceh, Stadion Harapan Bangsa (SHB), Banda Aceh, Minggu 10 Agustus 2025.
“Dari perspektif manajemen olahraga, ada empat fungsi pokok yaitu, perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (leading), dan pengendalian (controlling). Karena itu, mengabaikan pelatihan wasit berarti melalaikan setidaknya tiga fungsi pertama tadi,” kata Shaleh.
Sebaliknya ulas mantan Sekum KONI Aceh ini. Banyak pengurus provinsi fokus pada pembinaan atlet dan penyelenggaraan event, tetapi kurang membuat rencana pengembangan SDM perwasitan yang berkelanjutan. 
“Itu sebab, tanpa peta jalan pembinaan, regenerasi wasit juga akan terhenti,” kata dia.
Di sisi pengorganisasian. Realitanya ujar Shaleh, struktur bidang perwasitan sering kali tidak mendapat porsi anggaran dan program yang memadai.
Akibatnya, kegiatan pelatihan pun bergantung pada inisiatif personal, bukan sistem.
“Seharusnya, kepemimpinan olahraga memotivasi dan memberi penghargaan pada wasit. Namun di banyak daerah, peran wasit hanya dianggap pelengkap. Karena itu, KONI Aceh dibawah kepemimpinan Plt Ketum KONI Aceh Tgk Anwar, memberi apresiasi kepada Pengprov Cabor yang peduli dengan peningkatan kualitas SDM wasit,” jelas Shaleh.
Sementara itu, saat  menjadi pemateri tentang; Psikologi Wasit pada pelatihan tersebut. Shaleh mengurai bahwa, kehadiran wasit juga dapat menambah kepercayaan publik atau  penonton serta keyakinan atlet maupun pelatih pada satu pertandingan, sehingga dapat berjalan secara objektif.
Sebaliknya, wasit juga memberi konstribusi sedikitnya 20 persen dari peristiwa kegaduhan yang terjadi pada setiap pertandingan. Baik di arena terbuka maupun tertutup.
“Karena itu, kompetisi yang kredibel dapat meningkatkan citra pengurus cabang olahraga. Sebaliknya bila abai, regenerasi wasit jadi mandek dan potensi konflik di lapangan dapat meningkat. Karena itu, kualitas kompetisi dan prestasi atlet jadi menurun,” ujar Shaleh.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengprov PESTI (Persatuan Soft Tenis Indonesia) Aceh Heri Laksana melaporkan. Pelatihan Dasar Wasit Soft Tennis Aceh 2025 ini, diikuti 18 peserta calon wasit daerah dari seluruh Aceh.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yaitu, tanggal 9 hingga 10 Agustus 2025 dengan sajian materi teori serta praktik lapangan. Tujuannya, menyiapkan wasit bersertifikat daerah serta meningkatkan kualitas wasit Aceh.*** 
(SUMBER: MODUSACEH)

 

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp